Definisi dan Klasifikasi Media
Media
adalah alat atau sarana untuk menyebarluaskaninformasi, seperti surat kabar,
radio, dan televisi. Media merupakan kata jamak dari kata medium yang berasal
dari bahasa Latin medium yang berarti antara. Pada umumnya, definisi media
selalu didasarkan pada proses komunikasi. Media merupakan perantara bagi
pengirim (sender) dan penerima (receiver) dalam melakukan pertukaran informasi.
Media mempunyai
beberapa karakteristik yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk membuat
klasifikasi. Karakteristik tersebut yaitu:
1.
kemampuan dalam mempresentasikan gambar
2.
faktor warna
3.
faktor gerak
4.
faktor bahasa
5.
faktor keterkaitan antara unsur gambar
dan suara.
Semua
karakteristik ini dapat membedakan jenis media yang satu dengan jenis media
yang lain. Pemilihan jenis media yang
akan digunakan untuk keperluan komunikasi informasi sebaiknya mempertimbangkan
karakteristik dan klasifikasi media. Kontribusi media dalam proses komunikasi
informasi adalah sebagai berikut:
·
informasi yang dikomunikasikan menjadi
lebih standar,
·
penyajian informasi dapat menjadi lebih
menarik,
·
kualitas penerimaan informasi menjadi
lebih efektif,
·
memungkinkan terjadinya proses belajar
secara individual.
Tujuan Pemanfaatan Media di perpustakaan harus
diarahkan untuk mencapai misi pelayanan yang meliputi pelayanan program
pendidikan, informasi, kebudayaan, hobi, dan rekreasi. Pemanfaatan media
memiliki beberapa tujuan yaitu: untuk memotivasi perilaku tertentu (to
motivate), menyampaikan informasi (to inform) dan pembelajaran (to instruct).
Media memungkinkan pemakainya dapat mengatasi hambatan yang berupa ruang dan
waktu dalam memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan. Media tertentu seperti
media audio visual dapat memberikan pengalaman belajar langsung kepada
pemakainya. Medium televisi dapat mengungkapkan peristiwa yang berlangsung di
tempat yang cukup jauh. Medium lain seperti halnya film dan video memiliki
potensi dalam mengungkapkan kembali peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di
masa lalu.
Tetapi akhir
akhir ini manfaat positif dari media kini sudah tidak trasa oleh konsumen atau
masyarakat yang menggunakannya terutama anak di usia labil atau remaja. Hal ini
dikarenakan Pengaruh Media terhadap anak makin besar, teknologi semakin canggih
& intensitasnya semakin tinggi. Banyak kasus negatif yang dapat
mempengaruhi anak di zaman globalisasi saat inientah itu dalam media network
atau televisi dan lain lain. Disini saya akan memberikan beberapa informasi
negatif yang sudah terlanjur menyebar di dunia maya yang memberikan dampak
negatif bagi msyarakat terutama perkembangan anak.
Media
Internet
Berita seperti skandal video porno mirip artis yang
sudah tersebar bebas di internet. Lepas dari segala kecaman maupun berita yang
disorotkan ke artis yang terlibat, kita memang perlu prihatin bahwa tersebarnya
rekaman tersebut, sudah terjangkau hingga ke berbagai kalangan, termasuk anak-anak.
Bahkan jauh sebelum kehebohan video
ini muncul, kita tentu masih ingat tersebarnya pula rekaman video seks mantan pejabat,
mahasiswa, ganti baju artis, dan masih banyak lagi. Semuanya merupakan
aktivitas yang cenderung ditabukan dalam kultur masyarakat kita, terutama bagi
anak-anak. Dan tidak dapat dipungkiri, kasus yang melibatkan artis-artis
terkenal ini menjadi perhatian public maupun pemerintah yang cukup besar karena
mereka adalah figur public, sehingga membuat lebih banyak kalangan yang
cenderung ingin tahu, apa yang sedang diberitakan media massa.
Media
Televisi
Saat ini anak
lebih banyak menghabiskan waktu menonton TV ketimbang melakukan hal lainnya.
Dalam seminggu anak menonton TV sekitar 170 jam. Apa yang mereka pelajari
selama itu? Mereka akan belajar bahwa kekerasan itu menyelesaikan masalah.
Mereka juga belajar untuk duduk di rumah dan menonton, bukannya bermain di luar
dan berolahraga. Hal ini menjauhkan mereka dari pelajaran-pelajaran hidup yang
penting, seperti bagaimana cara berinteraksi dengan teman sebaya, belajar cara
berkompromi dan berbagi di dunia yang penuh dengan orang lain.
v Faktanya
• Anak merupakan kelompok pemirsa yang paling rawan terhadap dampak negatif siaran TV.
• Data th 2002 mengenai jumlah jam menonton TV pada anak di Indonesia adalah sekitar 30-35 jam/minggu atau 1560-1820 jam/ tahun . Angka ini jauh lebih besar dibanding jam belajar di sekolah dasar yang tidak sampai 1000 jam/tahun.
• Tidak semua acara TV aman untuk anak. Bahkan, “Kidia” mencatat bahwa pada 2004 acara untuk anak yang aman hanya sekira 15% saja. Oleh karena itu harus betul-betul diseleksi.
• Saat ini jumlah acara TV untuk anak usia prasekolah dan sekolah dasar perminggu sekitar 80 judul ditayangkan dalam 300 kali penayangan selama 170 jam. Padahal dalam seminggu ada 24 jam x 7 = 168 jam! Jadi, selain sudah sangat berlebihan, acara untuk anak juga banyak yang tidak aman.
• Acara TV bisa dikelompokkan dalam 3 kategori: Aman, Hati-hati, dan Tidak Aman untuk anak.
• Acara yang ‘Aman’: tidak banyak mengandung adegan kekerasan, seks, dan mistis. Acara ini aman karena kekuatan ceritanya yang sederhana dan mudah dipahami. Anak-anak boleh menonton tanpa didampingi.
• Acara yang ‘Hati-hati’: isi acara mengandung kekerasan, seks dan mistis namun tidak berlebihan. Tema cerita dan jalan cerita mungkin agak kurang cocok untuk anak usia SD sehingga harus didampingi ketika menonton.
• Acara yang “Tidak Aman”: isi acara banyak mengandung adegan kekerasan, seks, dan mistis yang berlebihan dan terbuka. Daya tarik yang utama ada pada adegan-adegan tersebut. Sebaiknya anak-anak tidak menonton acara ini.
Akibat
yang ditimbulkan yaitu :
•
Berpengaruh terhadap perkembangan otak
•
Mendorong anak menjadi konsumtif
•
Berpengaruh terhadap Sikap
•
Mengurangi semangat belajar
•
Membentuk pola pikir sederhana
•
Mengurangi konsentrasi
• Mengurangi kreativitas
• Meningkatkan kemungkinan obesitas (kegemukan)
• Merenggangkan hubungan antar anggota keluarga
• Matang secara seksual lebih cepat
• Mengurangi kreativitas
• Meningkatkan kemungkinan obesitas (kegemukan)
• Merenggangkan hubungan antar anggota keluarga
• Matang secara seksual lebih cepat
· Kekerasan dan
Agresi
Ini adalah analisis dalam bentuk grafik nya
· Seks
Ini adalah
analisis dalam bentuk grafik nya
Berikut adalah contoh grafik yang
meneliti seberapa besar media mempengaruhi anak
Penelitian terbaru oleh Pew
Internet dan American Life Project menunjukkan bahwa 93% dari remaja berusia 12
sampai 17 telah online on-line, dan 71% memiliki handphone. Pengguna internet
melaporkan menonton video (57%), menciptakan dan mengunjungi situs jejaring
sosial seperti MySpace dan Facebook (65%), melakukan pembelian on-line (38%),
dan mendapatkan informasi kesehatan (28%) . Para remaja ini juga adalah gamer
yang antusias, 97% dari remaja melaporkan bahwa mereka bermain video game di
komputer, web, perangkat genggam, atau console. Remaja sangat
kreatif dalam menggunakan teknologi baru, dan kreativitas ini dapat
menyebabkan kecemasan bagi orangtua, guru dan penyedia layanan kesehatan.
Solusi
untuk menanggulangi masalah pengaruh negatif media terhadap perkembangan anak
•
Pergi keperpustakaan atau ke toko buku terdekat
Biasakan anak Anda
membaca buku. Bila sempat, sisakan waktu setiap hari, kalau tidak, beberapa
kali setiap minggu untuk membacakan cerita kepada anak Anda atau biarkan
sekali-kali anak Anda yang membacakan cerita untuk Anda. Jangan lupa untuk
membahas kembali apa yang telah dibaca. Tanyakan kepada mereka tentang
ceritanya, bantu mereka menemukan kosakata baru dan ajak anak untuk membaca
beragam macam bacaan. Buatlah membaca itu gampang dan menyenangkan bagi anak
Anda dengan cara membuat buku berada di sekitar mereka. Ajak mereka ke
perpustakaan. Sediakan sebanyak mungkin buku yang pantas di sekitar rumah dan
minta kerjasama keluarga untuk menjadikan buku sebagai hadiah ulangtahun,
liburan atau lebaran.
•Bercocok tanam
TV menjauhkan kita dari
alam. Padahal banyak hal yang bisa diajarkan oleh alam, dan yang tidak bisa
didapatkan dari menonton TV. Dengan mengajak anak bercocok tanam, Anda bisa
mengajarkan kepada anak Anda banyak hal. Mulai membuat taman bunga sendiri,
atau bahkan 1 pot saja. Dengan ini anak bisa belajar makna tumbuh dan
bertanggung jawab. Jadi setiap kali ia menyiram bunganya di pagi hari, ia akan
ingat bahwa tanaman, seperti kita semua itu mulai dari benih, tumbuh,
berkembang dan kelak layu danmati. Dan selalu perlu ai rdan matahari!
•Bermain
Hidup anak pada dasarnya adalah bermain. Dengan bermain, anak belajar banyak hal.
•Melihat awan
Aneh? Mungkin. Karena
kita tidak dibiasakan menikmati langit. Atau kita biasa hanya terpaku dengan
indahnya bintang-bintang di malam hari. Padahal awan itu hampir selalu ada,
selalu bergerak dan kadang-kadang membentuk hal-hal yang unik, seperti kuda
nil, atau pesawat terbang. Kita bisa mengajak anak untuk menggambarkan bentuk
apa yang dia lihat di awan. Kadang mereka bisa melihat 1 awan tapi dengan 2
bentuk yang berbeda. Kita juga bisa mengajaknya membuat puisi tentang awan.
Atau biarkan mereka mengarang cerita tentang apa kira-kira rasanya bila kita
bisa hidup di awan.Hal ini bisa memicu
dayaimajinasi dan kreativitas.
•Menulis surat
Kebiasaan memiliki
sahabat pena sudah begitu jauh dari kehidupan anak-anak kita. Dengan teknologi
yang kini sudah begitu canggih, anak lebih senang menggunakan telepon untuk
bercerita. Tapi ternyata menulis surat melatih banyak hal. Selain mengenali
prosedur pengiriman barang (amplop, perangko dan jasa besar pak pos), menulis
surat juga melatih motorik dan membuat anak senang bila menerima balasan. Ajak
anak menulis surat ke nenek kakek atau saudara yang tinggal jauh. Dan tunggu
balasannya! Jika anak mulai mengenal teknologi internet, bisa saja sarana
e-mail bisa digunakan untuk melatih kebiasaan menulis.
•Jalan-jalan
Jalan-jalan itu mudah dan murah. Tidak perlu banyak mengeluarkan uang. Jalan-jalan ke rumah teman atau sekadar berkeliling lingkungan rumah saja untuk menyapa tetangga. Kita juga bisa berjalan-jalan ke taman kota dan membuat piknik atau sekadar bermain di sana. Jalan-jalan itu baik untuk tubuh karena bisa menurunkan tekanan darah dan resiko terkena penyakit jantung. Dan yang lebih menguntungkan, jalan-jalan juga bisa mengurangi berat badan. Jalan-jalan juga bisa menenangkan pikiran dan melepaskan stres. Karena dengan berjalan, otak melepaskan zat yang bisa meringankan tekanan pada otot serta mengurangi kecemasan. Jalan-jalan juga bagus untuk lingkungan. Kalau kita lebih sering berjalan dari pada menggunakan transportasi bermesin, kita bisa menghemat 7 milyar gallon bensin dan 9.5 juta ton asap pembuangan kendaraan bermotor pertahunnya. Bayangkan!
•Berenang
Semua anak suka bermain air. Jadi ajak anak Anda berenang. Selain sangat menyenangkan, berenang itu juga salah satu cara berolahraga. Kalau bosan untuk berenang di kolam sekitar Anda, ajak anak untuk pergi ke pantai. Selain bermain dengan ombak, anak juga bisa diajak membuat istana yang indah dari pasir dan mengoleksi kerang-kerang yang cantik.
•Bersepeda
Kalau dilakukan sendiri, mungkin bisa membosankan. Tapi coba lah bersepeda pagi-pagi bersama seluruh keluarga. Selain murah dan menyehatkan, kita bisa mengajak anak untuk menghias sepedanya menjadi sepeda yang indah.
•Mendengarkan radio atau membaca koran
Anak sekarang sudah
jarang sekali mendengarkan radio, apalagi membaca koran. Padahal mungin mereka
bisa mendapatkan informasi yang tidak kalah banyaknya dibanding mendengarkan
berita di TV. Radio bisa melatih anak untuk mendengarkan dengan baik dan koran
bisa mengajak anak untuk menambah wawasannya tentang dunia
•Memasak bersama ibu
•Memasak bersama ibu
Masak-memasak bukan
hanya kerjaan ’perempuan’, bila sesuai, anak lelaki pun tidak ada salahnya
diajak memasak bersama. Suatu hari keahlian itu pasti berguna juga baginya.
Ajak anak Anda memasak makanan-makanan ringan yang unik dan mengasyikkan.
Misalnya membuat puding semangka kuning atau es krim rasa pisang!
•Bikin lomba antar RT
•Bikin lomba antar RT
Ini selalu berhasil
bila 17 Agustusan tiba. Sekarang kita tidak perli menunggu moment itu. Rancang
rencana perRT/RW untuk membuat acara massal anak-anak yang murah meriah setiap
minggunya, jadi anak tidak terpukau di depan TV.
•Berolahraga
Kadang kata olahraga terdengar berat, tapi setelah dilakukan biasanya menyenangkan. Selain jalan-jalan, bersepeda dan berenang, masih banyak lagi olahraga yang bisa dilakukan bersama keluarga. Kalau mau yang sederhana, main badminton. Kalau mau yang lebih menantang, pergi water rafting!
•Berolahraga
Kadang kata olahraga terdengar berat, tapi setelah dilakukan biasanya menyenangkan. Selain jalan-jalan, bersepeda dan berenang, masih banyak lagi olahraga yang bisa dilakukan bersama keluarga. Kalau mau yang sederhana, main badminton. Kalau mau yang lebih menantang, pergi water rafting!
•Bakti sosial
Kita sering lupa
mengajak anak untuk memerhatikan orang-orang di lingkungan sekitar yang tidak
seberuntung mereka. Ajak anak Anda untuk bersama-sama membersihkan rumah dan
lemari pakaian dari barang-barang yang tidak lagi digunakan tapi masih bagus
dan layak pakai untuk disumbangkan ke panti-panti asuhan disekitar rumahmu.
•Rapikan rumah dan halaman
Biasanya yang ini
adalah tugas pembantu rumah tangga. Kali ini, ajak anak Anda untuk memerhatikan
tempat tinggalnya sendiri. Karena pembantu tidak selalu ada untuk melayani.
Ingatkan anak bahwa pembantu disebut demikian karena tugasnya memang ’membantu’
hal-hal yang kita tidak bisa kerjakan. Bukan sebaliknya. Dengan demikian anak
akan belajar untuk bertanggung jawab dan lebih menghargai pembantu. Lagipula,
tinggal di lingkungan yang rapi dan bersih itu sehat dan menyenangkan.
•Ambil les
•Ambil les
Pelajaran di sekolah
hanya melatih otak kiri. Jangan lupa untuk melatih otak kanannya. Ambil les
yang menarik dan sesuai dengan bakat anak anda. Mulai dari les musik dengan
piano, gitar, biola atau drumnya, atau les menari mulai dari tarian daerah,
tarian modern dan ballet, atau les-les lainnya. Tapi ingat, jangan sampai
les-les ini menambah beban belajar yang sudah menumpuk di sekolah. Pastikan
anak mendapatkan waktu yang cukup untuk istirahat juga.
•Bercengkrama dengan keluarga
Nah ini yang mahal.
Karena penelitian mengatakan bahwa 54% anak berusia 4-6 mengaku lebih senang
menonton TV daripada bermain dengan ayahnya. Para orangtua juga mengaku bahwa
mereka hanya menghabiskan sekitar 40 menit perhari untuk melakukan percakapan
yang berarti dengan anaknya. Kedekatan dengan keluarga tidak bisa dibeli.
Jangan biarkan televisi mencuri lagi waktu kita untuk keluarga yang memang
sudah tinggal sedikit sekali karena terpotong aktivitas sehari-hari.
•Belajar
Sebetulnya apapun yang kita lakukan merupakan pembelajaran. Jadi belajar itu bukan hanya lewat buku. Belajar hal-hal baru yang belum kita ketahui. Belajar naik motor atau membuat sarang burung dari kayu. Belajar mengantri, belajar main basket atau belajar untuk sehari saja tidak nonton TV dulu..!
•Belajar
Sebetulnya apapun yang kita lakukan merupakan pembelajaran. Jadi belajar itu bukan hanya lewat buku. Belajar hal-hal baru yang belum kita ketahui. Belajar naik motor atau membuat sarang burung dari kayu. Belajar mengantri, belajar main basket atau belajar untuk sehari saja tidak nonton TV dulu..!
•Mengerjakan keterampilan tangan
Banyak buku sekarang
yang mengajarkan membuat keterampilan tangan, sehingga kita bisa melakukannya
secara otodidak. Keterampilan tangan bisa dalam bentuk bermacam ragam, mulai dari
meyulam, origami sampai membuat bunga dari sabun mandi.
•Kekebun binatang atau musium
Mengunjungi kebun
binatang selalu menyenangkan. Karena kita bisa melihat beragam binatang yang
tidak biasa kita lihat sehari-hari. Anak-anak biasanya menyukainya. Bila
berani, ada waktu, dan transportasi, kita juga bisa mengunjungi taman safari
dan bersentuhan dengan binatang-binatang itu secara langsung. Selain itu,
musium juga menarik untuk dikunjungi. Dari musium kita bisa banyak belajar
tentang sejarah dan melihat langsung artifak-artifak menarik tentangnya.
Daftar pustaka
No comments:
Post a Comment